Friday, 27 January 2012

Logo Pernikahan! - Wedding Monogram - (2/3)

Setelah mengupas pengertian dasar beserta contoh-contoh monogram pada artikel lalu, kini saatnya tim vidiyan membahas lebih lanjut tentang gaya, tipe huruf dan contoh-contoh monogram lainnya yang berkaitan dengan undangan pernikahan.

Gaya Monogram
Banyak desainer internasional mendefinisikan gaya-gaya monogram kedalam beberapa tema seperti vintage, classic, romantic, casual, chic, dan sebagainya. Namun menurut perspektif tim desainer vidiyan, gaya monogram ini bisa disederhanakan menjadi dua tema besar, Klasik dan Kontemporer, selain itu pada perkembangannya, monogram sebagai elemen visual di pernikahan mulai mengalami pergeseran, yang tadinya hanya berupa aksara kini banyak yang melengkapi dengan tulisan "nama lengkap" dan penambahan elemen grafis, berikut contoh-contohnya :

Klasik
Dalam gaya klasik ini terdapat beberapa gaya turunan, seperti floral, ornamen, elemental dan sebagainya, berikut contoh-contoh yang diambil dari website rekan kami "true-love-logo" :




Kontemporer
Minimalis masuk dalam gaya kontemporer meskipun gaya floral dan ornamen juga bisa dimasukkan, tergantung eksekusi akhirnya, berikut contohnya, masih dari rekan kami :


Terlepas dari pengkategorian gaya, yang lebih penting saat membuat monogram adalah rasa "kesesuaian" dan "kecocokan" antara karakter diri kita dengan bentuk monogram tersebut; apabila karakter kita 'kasual dan sedikit santai' mungkin monogram yang menggambarkan nuansa minimalis lebih tepat dibanding bernuansa bunga.

Tipe Huruf
Huruf-huruf yang digunakan dalam membuat monogram juga berpengaruh pada kesan akhir yang ditimbulkan, misalnya huruf serif (berkait) seperti Times atau Trajan menimbulkan kesan klasik, formal dan kaku, namun bila menggunakan huruf sans-serif (tanpa kait) seperti Arial atau Myriad akan terkesan lebih santai, mobile dan energik. Beda lagi kesan yang ditimbulkan apabila menggunakan huruf "Scriptwriting" yang berupa tulisan tangan.
Berikut contoh-contoh huruf pada monogram dan kesan yang ditimbulkannya :

Huruf serif (Trajan) memberikan kesan formal dan klasik

Huruf sans-serif (Myriad) memberikan kesan simple dan modern


Huruf scriptwriting (English Vivace) memberikan kesan elegan dan klasik


Nah, apabila ingin tampil beda dari contoh diatas dan tentunya lebih unik, kita bisa saja "membuat" tipe huruf sendiri yang tentunya tidak akan ada yang menyamai. Contohnya ada di artikel ketiga.

Baiklah, kembali ke konteks pernikahan... Pada momen sakral tersebut, selain diterapkan pada kartu undangan pernikahan, monogram juga bisa diterapkan pada berbagai elemen primer pernikahan lainnya, seperti kue pengantin, backdrop pelaminan, souvenir pernikahan, dan bahkan bila ada budget lebih bisa juga diterapkan pada elemen tersier seperti tisu makan! Lihat contohnya di artikel ketiga.

Kedepannya, ketika kita sudah memiliki monogram tersebut yang diklaim sebagai "logo keluarga", maka monogram ini bisa diperluas menjadi identitas utama keluarga kita yang bisa diterapkan pada berbagai hal, mulai dari yang sederhana misalnya profil picture dijejaring sosial, dicetak pada kartu nama, dicetak sebagai sticker, dibuat jadi stempel, digravir pada mug, disablon pada kaos, dibordir pada handuk, dan sebagainya...

Pada artikel ketiga nanti kita akan membahas soal monogram ala vidiyan.com yang dilengkapi petunjuk penggunaan serta contoh-contoh pengaplikasiannya sebagai "logo keluarga"

Sumber : truelovelogos.com  |  vidiyan.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...